Rabu, 23 Mei 2013, kini jelas sudah apa yang
telah menjadi permainanmu. “jika aku bersalah dalam menjadi temanmu, maka hapus
dan lupakanlah aku dalam hidupmu” katanya. Sakit memang mendengar pernyataan
yang telah dikeluarkannya. Tapi mungkin dengan ini bisa menjadikan hidupku
lebih terarah untuk menatap masa depan yang lebih baik, tidak hanya membuang waktu
hanya untuk sekedar berharap kepadanya.
“Kenapa sikapmu terlalu berlebihan jika kita
hanya sekedar teman ?” kataku. “Sudahlah lupakan saja, pusing kepalaku”,
jawabnya. Selalu begitu yang menjadi jawabannya, kabur, melarikan diri dari
masalah yang harusnya bisa diselesaikan secara baik-baik, tapi malah munteng
mencari alasan dan mengalihkan pembicaraan.
“Binggung diantara dua wanita yang Dia cintai,
keduamya benar-benar ia cintai” kata temannya. Sungguh egois, rakus, serakah
akan kehidupan dunia dirimu itu. Terlalu.
Harusnya juga aku bisa mengambil hikmah dari
sikap negatif yang kau miliki untuk lebih cepat menghapus dan melenyapkanmu
dari hidupku. Mempertimbangkan karaktermu, memiliki lebih banyak madhorat
daripada manfaatnya untukku.
Lupakan semua tentang Dia, mencobalah membuka
lembaran baru untuk lebih maju. Jangan biarkan hidupmu terlarut dalam
keterpurukan yang Dia lakukan. Terlalu baik diriku jika untuknya.
Dirimu adalah cermin dari pasanganmu. Akan
kubuktikan statement ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar